Jumat, 13 Januari 2012

Perlukah Mimpi?

Mimpi itu perlu?
Entahlah.  Banyak yang mengatakan mimpi itu perlu.  Tapi banyak pula yang bilang mimpi itu tidak perlu. 

Yang berpendapat mimpi itu perlu, menganggap bahwa tanpa mimpi, manusia tidak akan punya arah dalam menjalani hidupnya.  Seperti kita naik taksi, lalu bilang kepada sopirnya, "Jalan, Bang!", lalu sopir taksi bertanya, "Tujuannya kemana?". Karena tanpa tujuan, maka kita tidak bisa memberi jawaban pasti dan hanya berkata, "Entahlah, jalan saja."
Terdengar familiar?  Yup.  Banyak sekali diantara kita yang begini. 
"Apa kamu inginkan dalam hidup?". 
"Entahlah, jalani saja."

Sebaliknya, yang berpendapat mimpi itu tidak perlu, menganggap bahwa asal kita terus bekerja, berusaha, maka kita akan mendapatkan hasilnya.  Ada juga yang berpendapat, mimpi adalah wujud angan-angan yang panjang, yang dilarang dalam agama.

Mana yang betul? Entahlah, saya juga tidak tahu mana yang betul.  Tapi kalo disuruh memilih, saya akan memilih berpendapat bahwa mimpi itu perlu.  Mengapa?  Karena agama mengajarkan kita untuk berdoa, meminta kepada Allah.  Bahkan orang yang tidak mau berdoa disebut sebagai orang yang sombong dan Allah tidak suka. Meminta kan berarti ada sesuatu yang diminta?  Nah, sesuatu yang kita pinta itu, yang kita inginkan itu, bukankah itu namanya mimpi kita?  Misalnya kita berdoa supaya hutang kita lunas.  Nah, bukankah "hutang lunas" adalah sebuah mimpi?
Berarti jika Allah meminta kita untuk berdoa, itu artinya Allah juga mengijinkan kita "bermimpi"?

Hm hm hmmmm.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar